Sejak diluncurkan Agustus 2010
lalu gerbong khusus wanita ini banyak mendapat apresiasi baik dari para
penggunanya. Gerbong ini menjawab semua tuntutan para penumpang yang memang di
khususkan untuk wanita saja. Para penumpangnyasangat dimanjakan dengan kehadiran
gerbong khusus wanita ini, tidak lagi bedesak-desakan dan rebutan tempat duduk
lagi dengan para penumpang lawan jenisnya.
Tapi belakangan ini saya sering
sekali mendapat mention/laporan mengenai kekejaman yang terjadi di dalam
rangkaian commuterline khususnya di gerbong khusus wanita. Entah itu soal AC
yang panas atau para pria yang masuk ke dalam gerbong itu bahkan yang lebih miris
lagi laporan tentang tidak adanya rasa toleransi sesama wanita di gerbong
tersebut. Bahkan ada juga yang sampai kandungannya keguguran di karnakan saking seringnya ga di kasih duduk jadi di gencet sana - sini dalam gerbong wanita.
Untuk apa sih sebenarnya di
adakan gerbong khusus wanita itu??
Gerbong khusus wanita itu pada
dasarnya di adakan untuk mengurangi tindak pelecehan seksual yang sering
terjadi di dalam angkutan umum dan untuk memprioritaskan para ibu hamil dan
manula, walaupun sudah di sedikan pula tempat duduk prioritas di gerbong campur
untuk orang-orang tersebut.
Tapi belakangan ini gerbong
wanita di jadikan tempat untuk membully para wanita-wanita lemah seperti ibu
hamil dan manula, seperti hukum rimba yang di berlakukan di dalam gerbong itu
sekarang siapa yang kuat dia yang menang dan siapa yang cepat dia yang dapat. Tak
ada lagi rasa saling berbagi terhadap sesama dan ada lagi rasa iba terhadap
kaum sejenis tak ada lagi rasa saling peduli. Di mana naluri seorang wanita
yang lemah lembut itu? Dimana rasa kasih sayang seorang wanita terhadap sesama?
Dimana rasa perhatian yang begitu besar dari seorang wanita??
Tak adanya petugas yang berjaga
semakin menjadikan gerbong wanita ini laksana neraka bagi mereka yang tak tahan
dengan ulah-ulah penumpang usil yang ada di gerbong itu, biasanya ibu-ibu yang
suka rusuh itu ibu-ibu yang mempunyai geng tertentu, mereka suka bergerombol
dan mengusai beberapa bagian dari gerbong itu.
Tapi emang tidak semua penumpang
wanita yang berada di gerbong itu mempunyai sifat egois mau menang sendiri
pasti adalah yang mau berbagi masih ada yang mau peduli tapi hanya segelintir
saja sisanya…ah sudahlah :|
Ayo dong buat kamu..kamu..kamu
yang sering naik di gerbong wanita kasih contoh yang baik buat penumpang
lainnya..ajak temen-teman mu untuk saling peduli untuk saling berbagi terhadap sesama,
jangan mentingin diri sendiri ingat kereta ini milik bersama, sama –sama beli
tiket sama-sama bayar yang lain juga punya hak terhadap fasilitas yang telah di
sediakan oleh pihak terkait.
Yukk mulai sekarang jadilah
penumpang yang peka terhadap sekitarmu jadilah penumpang wanita yang peduli
terhadap sesama, jadilah penumpang wanita yang kuat yang berani menegur jika
ada penumpang yang ga peduli terhadap penumpang lain nya dan berani menyapa
penumpang lain untuk memberikan kursinya untuk ibu hamil dan manula.
“ Wanita akan terlihat hebat jika
dia peduli terhadap wanita lain di sekitarnya “
Saya tertarik sekali dengan cerita Anda seputar fenomena yang terjadi di gerbong wanita. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang perilaku wanita seperti yang Anda ceritakan.
BalasHapusSaya ingin minta partisipasi Anda untuk mengisi kuisioner singkat dengan mengklik:
https://docs.google.com/forms/d/1mGmC99cd8js5U4DsDCA8e0DcPr4lEvvadNWIKiCCoPI/viewform?usp=send_form
Respon Anda akan sangat bermanfaat bagi penelitian saya.
Atas perhatian dan partisipasi saya ucapkan terimakasih :)
sekedar usulan : bagaimana kalau gerbong khusus wanita diganti saja menjadi gerbong khusus penumpang prioritas (wanita hamil, org tua dengan anak kecil, lansia dan penyandang disabilitas). Selain kategori itu dicampur saja. Ini sekedar usulan saja...hehehe..
BalasHapus